Sebuah air terjun tak biasa muncul di kawasan Antartika. Di antara es yang menyelimuti seluruh permukaan, muncul sebuah air terjun dengan warna merah mirip darah.


Di antara gumpalan es yang hampir menutup seluruh permukaan, air terjun di Gletser Taylor, Lembah McMurdo, cukup menarik perhatian. Tidak seperti air terjun lain pada umumnya, air terjun di McMurdo memang bisa dibilang spesial karena warna airnya.

Merah pekat mirip darah, itulah warna air yang dikeluarkan air terjun di Lembah McMurdo, Antartika. Warnanya merah pekat benar-benar mirip dengan darah manusia. Karena warna yang tidak biasa itu, air terjun ini pun disebut dengan blood-red waterfall atau air terjun merah darah.

Sama seperti air terjun yang biasa Anda lihat, air terjun di Gletser Taylor terus mengalirkan airnya. Rasa ngeri kadang muncul di dalam diri turis yang datang.

Seolah darah sungguhan, kucuran air terjun ini mengeluarkan busa di kolamnya. Setelah diteliti, busa ini muncul karena air merah ini mengandung kadar garam yang cukup tinggi.

Tak heran, banyak turis yang tertarik untuk melihatnya secara langsung. Red-blood waterfall pun menjadi primadona wisatawan yang datang ke Gletser Taylor, Lembah McMurdo, Antartika.


Tidak adanya penginapan di sekitar air terjun pun tidak menurunkan niat wisatawan, untuk melihat langsung fenomena unik ini. Malah, kebanyakan dari mereka sengaja membangun tenda di sekitar lokasi air terjun.

Usut boleh usut, teryata air terjun merah darah ini pertama kali ditemukan pada tahun 1991 oleh para ahli geologi, seperti yang ditulis Atlas Obscura.

Banyak yang penasaran tentang sumber warna merah di air terjun ini. Dugaan awal warna merah berasal dari mikroba yang terjebak di dalam danau beku di bawah gletser. Tidak memiliki kesempatan untuk keluar, mikroba pun mulai berkembang biak dengan memanfaatkan mineral yang banyak terdapat di dalam danau.

Penasaran dengan air terjun ini? Datang saja langsung ke Gletser Taylor di Lembah McMurdo, Antartika. Jangan lupa pakai baju hangat, ya!