Masih ingat peristiwa serangan teroris merobohkan gedung WTC di New York? Ya, kota dengan julukan "Big Apple" ini sungguh menjadi perhatian banyak orang. Tak heran, sebuah grup musik Bandung The S.I.G.I.T meneriakkan "If I could live in New York" sebagai salah satu mimpinya.
Ternyata, tak hanya manusia yang menaruh minat besar pada New York. Kawanan lebah pun ikut ambil bagian. Beberapa hari terakhir, gerombolan besar lebah menyerbu New York. Bahkan, warga sampai harus membuat panggilan darurat kepada polisi untuk mengatasi kawanan lebah tersebut, menurut laporan New York Times.
Salah satu anggota kepolisian New York (NYPD), Anthony Hopkins mengatakan ia telah menanggapi 31 panggilan tentang ancaman lebah sepanjang tahun ini. Sialnya, jumlah kawanan lebah itu meningkat lebih dari dua kali lipat dari jumlah tahun lalu.
Baru-baru ini ia juga menangani satu panggilan darurat dari restoran South Street Seaport. Di sana, ia berhasil menyedot 17.500 lebah yang berkerumun dan mengganggu pengunjung di teras.
Bagaimana masalah ini bersumber? Ditengarai, penyebab dari gangguan lebah ini adalah peningkatan jumlah peternak lebah di New York. Hampir 200 sarang telah didaftarkan secara legal, namun jumlah sebenarnya mungkin dua kali lipat tinggi. Organisasi Peternak Lebah Kota New York baru-baru ini mengirim sebuah peringatan di Facebook bahwa semua sarang harus didaftarkan secara legal setiap tahun.
Seorang pakar mengatakan kepada The Times ada beberapa faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap peningkatan populasi lebah tahun ini. Musim dingin tahun lalu menjadi musim dingin terpanas, yang membuat lebih sedikit kawanan lebah yang mati selama musim beku tersebut.
Sementara itu, musim semi tahun ini muncul terlalu dini, sehingga ada lebih banyak bunga dan tanaman yang menarik kedatangan para penyuka nektar.