Hukuman mati adalah salah satu hukuman terberat yang dapat diberikan kepada seorang penjahat. Biasanya para penjahat tersebut telah melakukan tindakan kriminal yang sangat berat sehingga tidak dapat ditolerir lagi. Entah itu aksi pembunuhan, pemerkosaan dan tindakan kriminal lainnya yang melanggar Hak Asasi Manusia terlebih lagi menyangkut hidup orang banyak. Beberapa hukuman mati yang kita kenal adalah hukuman gantung, hukuman penyetruman di atas kursi listrik, pemenggalan kepala. Dan yang paling modern adalah eksekusi dengan cara suntik mati. Namun, masih ada beberapa hukuman mati yang lebih sadis lagi. Beberapa dari metode tersebut sudah tidak dilakukan atau bahkan dilarang karena dianggap terlalu sadis. Di bawah ini adalah beberapa metode – metode eksekusi yang paling sadis yang pernah ada.

5. Mazzatello

http://brian-manihuruk.blogspot.com/

Mazzatello (disingkat Mazza) adalah salah satu metode eksekusi yang populer digunakan mulai dari akhir abad ke-18 sampai tahun 1870-an. Metode ini terutama dipakai di Negara – Negara Kepausan (Eropa). Mazzatello adalah sebuah alat seperti palu besar yang digunakan untuk memenggal leher tahanan. Metode ini mirip seperti pemenggalan leher sapi di tempat pejagalan ternak. Dalam proses eksekusi ini, tahanan yang dianggap sebagai orang terkutuk diarak – arak mengelilingi alun – alun kota Roma. Tahanan tersebut didampingi oleh seorang imam dimana tahanan tersebut membuat pengakuannya kepada imam tersebut. Tahanan tersebut kemudian dibawa menuju sebuah panggung untuk kemudian dihukum mati. Di atas panggung tersebut, seorang algojo berpakaian hitam dan bertopeng beserta dengan peti mati sudah menunggunya. Sebelum eksekusi dilaksanakan, imam tersebut akan mendoakan jiwa tahanan yang dikutuk itu. Setelah itu, sang algojo memenggal leher tahanan dengan menggunakan palu mazzatello tersebut. Karena prosedur ini tidak dapat membunuh tahanan seketika, maka kemudian leher tahanan akan dipenggal dengan menggunakan pisau.

4. Hukuman Gantung Jerker

http://brian-manihuruk.blogspot.com/


Metode eksekusi ini mirip seperti hukuman gantung. Namun bedanya, setelah tali dililitkan ke leher tahanan, tali akan langsung ditarik ke atas. Bukan seperti hukuman gantung biasa dimana sebuah pintu jebakan di bawahnya akan terbuka. Metode eksekusi ini populer digunakan di Amerika Serikat dari awal abad ke-19 sampai abad ke-20. Tali gantung ini ditarik ke atas dengan tujuan untuk mempercepat kematian tahanan dengan mematahkan lehernya. Namun kemudian metode ini ditarik dari peredaran karena dianggap tidak efisien dalam mematahkan leher tahanan. Ada fakta menarik lainnya bahwa ternyata Iran juga menggunakan metode eksekusi ini. Namun di Iran, penarikan tali gantung menggunakan sebuah mobil derek.

3. Penyaliban

http://brian-manihuruk.blogspot.com/

Hukuman mati sadis lainnya adalah penyaliban. Proses penyaliban ini didahului dengan pencambukan terhadap tahanan. Setelah tahanan dicambuk, kemudian tahanan memikul salibnya hingga sampai di tempat dimana tahanan akan disalibkan. Tahanan akan diikat dengan tali atau dipaku tangan dan kakinya. Walaupun dalam sejarah Kristiani, ketika Yesus disalibkan Ia hanya mengenakan kain samping, namun kenyataannya banyak tahanan yang disalibkan telanjang. Tahanan akan digantung hingga ia tewas. Jangka waktu sampai akhirnya tahanan tewas pun bervariasi. Ada yang hanya dalam waktu beberapa jam sampai berhari – hari. Sepanjang waktu itu, bila tahanan ingin buang air kecil atau besar, tahanan harus melakukannya di depan umum. Hal ini pun menjadi beban mental bagi tahanan. Penyebab kematian tahanan bisa melalui berbagai cara. Mulai dari kehilangan darah, terkena infeksi karena pencambukan sebelum penyaliban, atau melalui proses pemakuan itu sendiri hingga mengalami dehidrasi. Pada tahun 337, Kaisar Konstantin I menghapuskan metode eksekusi tersebut dalam Kekaisaran Romawi. Hal ini dilakukannya sebagai tanda penghormatan bagi Yesus Kristus, korban penyaliban yang paling bersejarah. Ada fakta menarik bahwa Santo Petrus juga dieksekusi dengan cara disalibkan. Tetapi Petrus meminta untuk disalibkan secara terbalik karena Petrus merasa tidak layak untuk dibunuh dengan cara yang sama seperti Yesus. Hukuman penyaliban masih diizinkan di Sudan pada tahun 2002, di mana 88 orang dihukum mati dengan disalibkan.

2. Dasi Cekik Kolombia
http://brian-manihuruk.blogspot.com/

Dasi Kolombia adalah sebuah metode eksekusi sadis yang pernah ada. Metode ini dilakukan dengan cara yang keji, dimana tenggorokan orang yang dieksekusi digorok dan kemudian lidahnya ditarik melalui celah tersebut. Metode yang populer dengan sebutan La Violencia ini digunakan pada tahun 1948 setelah pemimpin Kolombia, Jorge Eliecer Gaitan dibunuh. Metode ini dilakukan dengan maksud menakut – nakuti musuh secara psikologis ketika musuh menemukan tubuh orang yang dieksekusi tersebut. Banyak negara lain yang telah mengklaim penemu metode ini, seperti Italia, Slovakia, Meksiko dan Kuba. Saya tidak berani menampilkan gambarnya karena terlalu sadis. Namun bila Anda penasaran dan cukup berani untuk melihatnya, Anda dapat mencarinya di Google.

1. Darah Elang

http://brian-manihuruk.blogspot.com/


Metode yang paling sadis ini sering kita dengar dari sejarah suku Nordic Kuno. Orang yang akan dieksekusi dengan cara ini dipaksa berbaring telungkup di atas sebuah meja persembahan. Kemudian, sang algojo akan merobek punggungnya hingga tulang rusuknya terlihat. Kemudian algojo akan mengambil paru – paru korban yang masih hidup tersebut dan menaburkan garam pada lukanya. Beberapa korban yang diduga dihukum mati dengan cara ini adalah Raja Edmund of East Anglia, dan Raja Ella Northumbria.