Sudah lama orang mengasumsikan bahwa orang-orang kaya umur hidupnya lebih lama daripada orang miskin. Sekarang, ada beberapa penjelasan yang ditawarkan untuk mengetahui bahwa asumsi ini adalah benar.
Pendidikan memainkan peran penting dalam hal umur hidup orang-orang kaya. Semakin baik pendidikan seseorang cenderung harapan hidupnya 9% lebih lama daripada yang kurang berpendidikan, karena umumnya memiliki pemahaman yang lebih tentang cara hidup sehat, termasuk misalnya lebih sedikit merokok dan lebih banyak berolahraga. Data penelitian jelas menunjukkan, bahwa orang yang berpenghasilan tinggi cenderung lebih senang berolahraga ketimbang orang yang berpenghasilan rendah.
Status sosial juga memainkan peranan penting dalam hal harapan hidup orang-orang kaya. Mulai dari pemenang Hadiah Nobel sampai ke para bintang Hollywood, mereka menikmati hidup lebih lama didalam strata sosial yang lebih tinggi. Satu studi menunjukkan, bahwa artis pemenang Academy Award, hidup lebih lama empat tahun dibanding dengan yang tidak menang.
Juga, lingkungan tempat tinggal orang-orang kaya biasanya lebih terlindungi dari berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran, gunung berapi, dsb.
Selain itu, ternyata orang-orang kaya cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi dari hormon Dehydroepiandrosterone sulfat (DHEAS) di otak mereka dibandingkan orang yang tidak kaya. DHEAS dianggap mempunyai peranan penting dalam mengelola memori manusia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan pencegahan penyakit seperti diabetes, obesitas dan kanker.